Selasa, 23 November 2010

Sepeda Motor Bertenaga Angin Bikinan Anak Bangsa

BALI, KOMPAS.com - Sepeda motor melaju tanpa bensin dan hanya mengandalkan angin. Apa bisa? Putra Darmagita, mahasiswa perguruan tinggi swasta di Denpasar, Bali berhasil mempraktikkannya dengan Honda Supra X produksi 2000. Meski belum sempurna betul, bebek Honda itu bisa melesat.
Putra melakukan pengembangan itu bukan sekadar iseng, melainkan untuk tugas akhirnya. Dan temuannya ini bukan pula yang pertama, karena sebelumnya sudah dibuktikan oleh Edy Chandra dari Pontianak, Kalimantan Barat.

Cara kerja Supra X bikinan putra Pulau Dewata ini sangat simpel. Untuk menggerakkan piston di dalam silinder, tak dibutuhkan pemantik. Jadi, udara di dalam tabung khusus bertekanan maksimal 3.000 psi dialirkan ke ruang bakar lewat lubang intake yang bentuknya sudah dimodifikasi. Lantas angin menonjok kepala piston hingga ke bawah (titik mati bawah=TMB) dan membuang ke luar lewat lubang knalpot (exhaust) pada saat piston atau seher kemmbali ke titik mati atas (TMA).

"Logikanya, kalau seher ditekan angin ke bawah pasti enggak akan balik ke atas, meski ada lubang buang. Tapi, karena ada gaya puntir (torsi) bandul kruk-as, seher dapat kembali ke posisi top sambil buang angin. Jika tekanan berulang, mesin dapat memutar roda belakang lewat gir," ungkap Putra.

Hanya, lanjutnya, untuk menggerakkan seher butuh tekanan udara ideal. Bahkan tekanan harus diatur regulator agar kecepatan motor bisa dibikin cepat.

Diakuinya, untuk menggerakkan motor rakitannya dibutuhkan angin bertekanan 300 psi, sedang kecepatannya diatur regulator dibantu grip gas. "Belum sempurna. Dengan tekanan angin 300 psi, kecepatan motor pernah menyentuh 60 km per jam. Kendalanya, sambungan slang dari tangki ke regulator hingga ke ruang bakar belum dapat part yang kuat menerima udara tekanan tinggi," urai punggawa klub GTX Motorsport.

Dari segi tampilan, Supra ini tergolong unik. Modelnya sudah diubah bergaya drag bertujuan agar tangki khusus itu mendapat dudukan yang sempurna. Trus, pegangan roda belakang dibikin model lengan ayun tunggal.

Meski digerakkan pakai angin, Supra ini tetap butuh oli di bak mesin untuk melumasi gigi penghubung dan kruk-as saat piston berputar. Baru kemudian gir reduksi memutar ban belakang.

Boleh juga solusi di tengah krisis BBM bersubsidi.

Tidak ada komentar: