Kamis, 25 November 2010

Pulau Yang Mungkin Tidak Pernah Rakyat Indonesia Ketahui selama ini

Cocos (Keeling), juga disebut Kepulauan Cocos dan Pulau Keling, adalah sebuah wilayah yang masuk kedalam kedaulatan negara Australia. Ada dua pulau karang dan 27 pulau-pulau karang yang tergabung di dalam kelompoknya. Kepulauan ini terletak di Samudra Hindia, berada di antara Australia dan Sri Lanka.
Kepulauan Cocos (Keeling), Kepulauan yang terdiri dari dataran rendah berkarang koral dengan luas 14,2 kilometer persegi (5,5 sq mi), 26 km (16 mil) dari garis pantai, ketinggian tertinggi 5 meter (16 kaki) dan ditutupi dengan pohon kelapa beserta vegetasi lainnya. Iklim yang menyenangkan, diterpa oleh angin tenggara selama sekitar sembilan bulan dan dengan curah hujan sedang.

Utara Pulau Keeling terdapat sebuah pulau karang yang terdiri dari hanya satu pulau berbentuk huruf C. pulau Keeling Utara dan laut sekitar 1,5 km (0,93 mil) dari pantai membentuk Pulu Keeling berserta taman Taman Nasional, didirikan pada tanggal 12 Desember 1995.

Kepulauan Keeling Selatan adalah sebuah pulau karang yang terdiri dari 24 pulau individu membentuk sebuah cincin karang yang terlihat tidak lengkap, dengan total luas lahan 13,1 kilometer persegi (5.1 mil ²). Hanya Home Island dan Pulau Barat yang dihuni pendudk. dan banyak sekali terdapat pondok-pondok yang dibuat oleh etnis jawa sebagai penduduk di pulau ini.
di sebagian besar pulau-pulau yang lebih besar Tidak ada sungai atau danau. sumber air segar yang terbatas dan hanya terdapat pada pulau-pulau yang lebih besar.

Pada tahun 2010, jumlah penduduk di pulau diperkirakan hanya lebih dari 600 jiwa. Populasi di dua pulau berpenghuni umumnya terbagi antara etnis eropa di West Island (populasi 100) dan etnis Melayu/javanese di Home Island (populasi 500). orang-rang di pulau keling berbahasa inggris yang bercampur dengan dialek bahasa indonesia, sebuah bahasa yang mereka pergunakan sehari-hari. dan 80% dari penduduk Kepulauan keling adalah Muslim Sunni.

Pada tahun 1609 Kapten William Keeling adalah orang Eropa pertama yang melihat pulau-pulau ini, tapi pada saat itu pulau ini tak berpenghuni hingga pada abad kesembilan belas, ketika mereka menjadi milik Keluarga Clunies-Ross. Seorang pelaut pedagang Skotlandia bernama Kapten John Clunies-Ross menjelajahi pulau-pulau ini di tahun 1825, yang bertujuan untuk memisahkan mereka dengan keluarganya. Alexander Hare, yang telah mengambil bagian dalam pengambilalihan Stamford Raffles Jawa pada tahun 1811 Mendarat dan diselesaikan dengan memasukkan etnis jawa yang berasal dari Indonesia untuk dijadkan pekerja di pulau ini. pekerja dibayar dalam mata uang yang disebut rupee Cocos, mata uang John Clunies-Ross dicetak sendiri yang hanya bisa ditebus di toko perusahaan. pemukiman terbesar adalah desa Banten (Home Island). Pemerintahan pulau didasarkan pada Cocos (Keeling) Kepulauan act1955, dan sangat disayangkan kepemerintahan di pualu ini bergantung pada hukum-hukum Australia.

Ada dua sekolah di pulau ini Mereka berada di dua pulau berpenghuni. Salah satunya adalah di Pulau Barat, dan yang lainnya di Home Island.

Sekolah yang diinstruksikan berkomunikasi dalam bahasa Inggris, dan upaya yang dilakukan untuk mencegah siswa berbicara bahasa lokal bahasa logat indonesia/melayu di lokasi sekolah.


mungkin terlihat seperti bendera2 di negara timur tengah ya gan, iya memang cita2 keling island ini ingin membentuk sebuah negara sendiri, tapi apa daya pengaruh australia lebih kuat di pulau inilumayan dekat ke indonesia, terlalu jauh untuk dikatakan pulau ini dalam kawasan australia, maksa gak sih australia?ini anak2 yang berdarah etnis2 dari indonesia yang dahulu kala moyangnya pernah di bawa inggris sama belanda ke pulau ini untuk di jadiin pekerja.mereka married pake adat melayu sumatra kayanya yah

Tidak ada komentar: