Sabtu, 13 November 2010

Pakaian Tentara Malaysia Menggunakan Produk Indonesia


Minggu ini, Parlemen Indonesia yang berkunjung ke Kompleks Pusat Pemerintahan Ibukota Malaysia, Putrajaya, pinggiran Kuala Lumpur mendapat penegasan dari Menteri Pertahanan Malaysia, Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi bahwa Malaysia tidak akan berperang dengan Republik Indonesia.

Anggota Komisi I DPR RI, Effendy Choirie, mengutip pernyataan langsung Menteri Pertahanan (Menhan) Malaysia mengapa Malaysia tidak akan berperang dengan Indonesia, “Pakaian tentara Diraja Malaysia saja menggunakan produk Sritex Indonesia, bagaimana kita perang.”

Kutipan pernyataan itu disampaikan pentolan Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di DPR RI melalui hubungan telepon internasional, langsung dari Kuala Lumpur.

Di dalam negeri, kasus Ambalat dimanfaatkan oleh para capres dan cawapres untuk berkomentar pedas, tidak lagi lembek seperti dulu-dulu. Ini pula yang menyebabkan Malaysia ciut nyali.

Sabtu malam kemarin, 6 Juni 2009, Effendy Choirie menambahkan, pernyataan itu lahir spontan dari Menhan Malaysia, ketika dia bersama rekannya sesama anggota Komisi I DPR RI, Ali Mochtar Ngabalin (Fraksi Gabungan Bintang Pelopor Demokrasi) dan mantan anggota Komisi I DPR RI, Ade Daud Nasution yang datang langsung menyampaikan dua hal penting kepada Pemerintah Malaysia.

Melalui Menhan Datuk Seri Ahmad Zahid Hamidi, Effendy Choirie dkk menyampaikan protes keras atas sikap Tentara Laut Diraja Malaysia (TLDM) yang bertindak provokatif di wilayah perairan Republik Indonesia, khususnya di Blok Ambalat. “Jadi yang pertama, kami menyampaikan protes. Kami minta Malaysia tidak melakukan provokasi di perbatasan perairan Blok Ambalat dengan patroli militer yang melewati garis batas kedaulatan wilayah Indonesia,” ungkapnya.

Kedua secara khususnya Effendy Choirie meminta kepada Menhan Malaysia yang juga sahabat lamanya itu untuk menjadikan jabatannya sebagai sarana mempercepat penyelesaian sengketa antara dua negara serumpun ini, khususnya soal Blok Ambalat.
“Sebagai orang penting nomor tiga di Malaysia, Menhan yang keturunan Jogya ini yang baru tiga bulan menjabat posisi tersebut, kami mengajaknya untuk mari menjalin persahabatan yang lebih erat lagi. Semua masalah diselesaikan secepatnyalah,” kata Effency Choirie yang berjuluk Gus Choi ini.

Menanggapi protes dan beberapa permintaan dua anggota DPR RI itu, Menhan Datuk Seri Ahmad Zahid Hamidi segera memberikan tanggapan positif. “Pertama, Malaysia memahami protes Indonesia. Tetapi, dia juga menyampaikan nota protes kepada TNI karena melakukan pelanggaran perbatasan sebanyak 13 kali,” ungkap Gus Choi mengutip Menhan Malaysia.

Kedua, Datuk Seri Ahmad juga berjanji, selama menduduki jabatannya sekarang, berusaha mempercepat proses penyelesaian sengketa RI-Malaysia tersebut. “Beliau berujar, agar ’ukhuwah wathaniyah’ Indonesia-Malaysia harus makin dieratkan dan saling menguntungkan,” kutip Gus Choi.

Tidak ada komentar: