Sabtu, 23 Oktober 2010

nasib nelayan kita


Kini kita bincang-bincang tentang perikanan yang merupakan hal penting karena bicara tentang perikanan selalu berhubungan dengan nelayan. Kita mengetahui nelayan termasuk warga negara kita yang berekonomi lemah,kontras dengan perannyasebagai pahlawan protein bangsa. Untuk itu narasumber kita adalah M. Riza Damanik dari Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara)

Riza Damanik mengatakan, dalam 10 tahun terakhir jumlah nelayan kita berkurang 25%. Sekarang jumlahnya sekitar 2,8 juta kepala keluarga nelayan tangkap di laut. Ada beberapa faktor penyebab berdasarkan temuan di beberapa daerah. Pertama, karena kebijakan yang tidak menguntungkan. Kedua, karena memang ada pengabaian baik oleh pemerintah maupun industri yang melakukan pencemaran di laut mereka. Ketiga, ada yang disebut dengan praktik pengusiran. Ini jelas sekali terlihat di kawasan industri pariwisata dimana nelayan-nelayan kita tidak boleh menangkap ikan dengan alasan wilayah pariwisata.
Menurut Riza Damanik, perlu ada langkah luar biasa agar tetap ada masyarakat yang mau menjadi nelayan seperti antara lain memberi asuransi kepada nelayan agar mereka lebih berani untuk pergi melaut. Kedua, harus ada langkah luar biasa juga untuk menyiapkan sistem informasi yang sampai ke kampung-kampung nelayan mengenai kondisi laut. Informasinya tidak hanya mengatakan kapan melaut dan kapan tidak melaut, tetapi juga ada alternatif kemana mereka harus pergi melaut. Saya kira hari ini dampak perubahan iklim menyebabkan wilayah tangkap ikan berubah.

Tidak ada komentar: