Rabu, 01 Desember 2010

Kota Mirip Hewan atau Hewan yang Mirip Kota?


Pos Kota — Jika Anda menganggap kota tempat tinggal Anda sebagai kota yang unik, mungkin dalam beberapa tahun ke depan Anda harus memikirkan kembali anggapan itu.

Sebab, demikian dilansir BBC, Jumat (20/8), pemerintah Sudan Selatan akan membangun sebuah kota baru dengan denah seperti hewan atau buah-buahan.

Rencana ini tidak main-main. Cetak biru kota-kota baru itu sudah tersedia. Tak hanya itu, pemerintah Sudan Selatan sudah menghitung anggaran yang dibutuhkan yaitu sekitar US$10 miliar atau sekitar Rp100 triliun demi membangun kota baru ini.

Salah satu kota baru itu kelak akan menggantikan ibukota Sudan Selatan saat ini, Juba. Dan, ibukota baru itu akan berbentuk seperti seekor badak. Sedangkan kota Wau, ibukota negara bagian Bahr el-Ghazal Barat, akan dibangun dengan bentuk seekor jerapah.

Selain merancang bentuk kota, cetak biru itu sudah menentukan sejumlah lokasi penting. Misalnya untuk kota Juba, kantor presiden regional akan terletak pada mata sang badak.

Sementara dalam cetak biru kota Wau, lokasi pengolahan sampah dan limbah berada di bawah ekor jerapah.

Selain kedua kota utama itu, sebuah kota lain yaitu Yambio akan dibangun dengan bentuh buah nanas.

Apa alasan memilih bentuk hewan dan buah-buahan sebagai denah sebuah kota? Alasan utamanya adalah jerapah, badak, dan nanas terdapat dalam bendera kawasan Sudan Selatan.

Namun, pertanyaan besarnya, bagaimana pemerintah Sudan Selatan menghimpun dana Rp100 triliun untuk membuat rencana ini menjadi kenyataan? Pemerintah mengatakan tengah berusaha menarik para investor namun nampaknya rencana itu agak sulit menjadi kenyataan.

Meskipun Sudan Selatan banyak memiliki sumber minyak bumi, kondisi masyarakat di kawasan itu sangat miskin.

PBB mengatakan lebih dari 90% penduduk Sudan Selatan harus hidup dengan pendapatan kurang dari US$1 atau Rp9.000 sehari.

Perencanaan kota-kota baru itu kemungkinan besar adalah cerminan dari optimisme besar Sudan Selatan mencapai kemerdekaannya dari Sudan. Apalagi, sebuah referendum soal kemerdekaan Sudan Selatan akan digelar tahun depan.

Tidak ada komentar: