Sabtu, 18 Desember 2010

Alfred Riedl Menampar Presiden


Ada pejabat PSSI yang nggak suka gaya Riedl, pelatih Austria ini. Walaupun sudah sukses membawa Timnas ke Semi Final. Bahkan mengalahkan Thailand pula. Riedl angkuh. Pongah. Antisosial. Nggak punya unggah-ungguh ketimuran. Sebuah sifat yang nggak disukai oleh orang dengan budaya senyum di muka, cibir di belakang. Tawa di muka, maki di belakang. Puji-puji di muka, hujat di belakang.

Makanya, dari Nurdin Halid, Pak Kumis, Menteri Olah Raga yang bahunya masih cidera itu, staff Presiden rada deg-degan juga waktu Bapak Presiden datang ke latihannya Timnas. Takut Riedl betingkah. Karena akhir-akhir ini Riedl memang galak sama pers, melarang pers bergenit-genit wawancara pemain bola. Takutnya pejabat Olah Raga adalah Riedl dengan congkaknya menyuruh rombongan pergi jangan ganggu latihan Timnas. Padahal yang datang kan Pak Presiden.

Untung Riedl sudah rada jinak. Mau diomongin sedikit bahwa yang akan datang adalah Bapak Presiden, yang ikut teriak histeris bersama Ibu waktu Bambang Pamungkas menipu kiper Thailand dan bikin Timnas menang 2-1. Jadi Riedl bisa bersikap sopan dan duduk anteng di samping Bapak Presiden.

Ya. Riedl memang duduk manis. Mendengarkan dengan sedikit gelisah segala omong basa-basi soal perjuangan melawan Filipina, soal Bapak Presiden janji mau menontonnya nanti, soal perjuangan tak kenal menyerah nanti, soal target bisa ke Final. Nah! Giliran Bapak Presiden memuji-muji si Riedl ini, sebagai pelatih bertangan dingin yang mampu secara ciamik memoles timnas, membawa timnas ke semi final, dan Bapak Presiden sangat bangga karenanya.

Kalau Pejabat dipuja puji begini ini sama Presiden bisa kembang kemping hidungnya dan langsung nunduk-nunduk. Tapi nggak untuk Riedl. Dia santai saja. Tanpa senyum tanpa ekspresi Riedl malah dengan kritisnya mengeluhkan soal kurang perhatiaannya Pemerintah dengan kondisi lapangan sepak bola di Indonesia. Bahkan untuk sekelas Istora Senayan sekalipun.

Bahkan dengan santainya Riedl meminta lapangan rumput sintesis untuk latihan Timnas. Uedan!

Pejabat PSSI, Pejabat Menteri Olahraga dag-dig-dug dibuatnya. Untung Bapak Presiden reaksinya manggut manggut. Maklum, Jagoannya Politik Citra.

Tidak ada komentar: