Senin, 15 November 2010
Dari Merapi - Kiprah Marinir, dari Mengevakuasi Korban, Memasak hingga Mengasuh Anak
Magelang - Bencana letusan Gunung Merapi menyatukan banyak pihak untuk saling membantu. Tak terkecuali para prajurit Marinir TNI AL. Mereka turut berjibaku memberikan bantuan. Mulai dari mengevakusi korban dari wilayah rawan bencana, memasak hingga mengasuh anak-anak di tenda-tenda pengungsian.
Setidaknya hal itu terlihat di barak pengungsian Lapangan Tembak Akademi Militer (Akmil), Desa Plempungan, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Di tempat itu ratusan anggota pasukan elit TNI AL itu sigap dengan tugasnya masing-masing.
Ada yang sibuk hilir mudik melakukan penjemputan atau evakuasi korban dari berbagai tempat berbahaya. Mereka membawa korban selamat ke pengungsian. Bagi korban luka atau meninggal dibawa ke tempat khusus lainnya.
Sementara yang lainnya, sibuk memasak di dapur umum. Mereka meracik sejumlah bahan makanan menjadi makanan siap saji bagi para ribuan pengungsi.
"Wah baru tahu saya, ternyata tentara bisa masak," ujar Siti Umairoh (40), salah satu pengungsi dari Desa Keiren, Kecamatan Srumbung kepada detikcom. Sudah tiga hari ini dia berada di barak pengungsian itu.
Di bagian lainnya, para anggota Marinir terlihat asyik bercanda dengan sejumlah bocah. Ada saja ulah dan perkataan mereka yang membuat anak-anak itu tertawa. Kesan tegas atau garang seorang prajurit militer serasa tidak berbekas.
"Aku senang banget main bola sama bapak tentara," ujar Andri Sulistiyo (11), asal Desa Ngargosuko, Kecamatan Dukun.
Pakai Hati dan Kemanusiaan
Wakil Komandan (Wadan) Satgas Penanggulangan Bencana Merapi Korps Marinir TNI-AL, Mayor Marinir Idha Muhamad Basri menyatakan, pihaknya menerjunkan 450 personel untuk membantu para korban letusan Merapi. Mereka yang ditugaskan memang diminta untuk mengedepankan hati nurani dan perasaan kemanusiaan dalam menjalankan tugas.
"Terbaik untuk rakyat adalah terbaik untuk kita. Dan itu semua harus dilakukan dari hati ke hati," ungkap Basri.
450 Personel Marinir itu diterjunkan di wilayah Magelang dan Klaten. Mereka bertugas mengendalikan penduduk, mencari korban, serta melakukan kegiatan sosial lainnya, seperti pengadaan barak pengungsi, pengobatan pengungsi, distribusi logistik, serta penyiapan dapur umum.
"Pesan saya kepada anggota, rebutlah hati rakyatmu yang sedang kesusahan dengan hatimu sendiri yang juga sebagai rakyat," tutur Basri.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar