YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Banjir lahar dingin menggerus pekuburan di Dusun Jepit, Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Senin (29/11/2010) petang tadi. Akibatnya, tiga mayat hanyut oleh derasnya air kiriman dari puncak Gunung Merapi itu.
"Pekuburan di Pakem, Dusun Jepit, Harjobinangun tergerus. Tiga jenazah hanyut. Satu jenazah berhasil ditarik dan diamankan," kata Wakapolda Daerah Istimewa Yogyakarta Kombes Tjiptono, Senin, (29/11/2010), saat memantau di Jembatan Gondolayu.
Menurut Tjiptono, ketiga jenazah itu baru saja dikubur sepuluh hari lalu. Diperkirakan, karena masih baru, struktur tanahnya belum terlalu padat. Jenazah itu bukan korban letusan Merapi. "Nggak, jenazah itu bukan korban Merapi," terang Tjiptono.
Satu jenazah yang berhasil diselamatkan itu sudah kembali dikuburkan di tempat yang lebih aman. Namun, hingga saat ini, dua jenazah yang tergerus itu belum ditemukan. (Wilem Jonata)Hujan deras yang mengguyur puncak Gunung Merapi mengakibatkan terjadinya banjir lahar dingin hingga Kota Yogyakarta, seperti yang ada di bantaran Kali Code, Ledok Tukangan, Danurejan, Yogyakarta, Senin (29/11/2010). Kejadian tersebut membuat sebagian besar rumah yang ada di bantaran Kali Code tergenang air hingga satu meter dan merusak sejumlah prasarana umum seperti jembatan dan talud.Warga bergotong royong membuat tanggul dari karung pasir saat terjadi banjir lahar dingin yang mengalir dari puncak Gunung Merapi di Kali Code, Ledok Tukangan, Danurejan, Yogyakarta, Senin (29/11/2010). Kejadian tersebut membuat sebagian besar rumah yang ada di bantaran Kali Code tergenang air hingga satu meter dan merusak sejumlah prasarana umum seperti jembatan dan talud.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar