Jumat, 19 Agustus 2011

Robot Buatan Indonesia Raih Emas Dalam Kontes Internasional Robogames 2010



Ini bukan yang pertama kali anak Indonesia mengharumkan nama bangsanya malalui teknologi yang mereka ciptakan. Kali ini Robot pemadam kebakaran DU-114 hasil buah pikir anak Indonesia berhasil meraih medali emas di Robogames 2010 di San Mateo Event Center, Amerika Serikat akhir April lalu.

Di masa depan, teknologi akan semakin berkembang untuk membantu kelangsungan hidup manusia dari berbagai kebutuhan sehari-hari seperti kesehatan, keselamatan, transportasi, dan lain-lain. Robot merupakan salah satu teknologi yang diciptakan manusia untuk membantu (bukan menggantikan) aktivitas manusia secara lebih aman, cepat dan otomatis.

Kecanggihan Robot karya mahasiswa Teknik Komputer Universitas Komputer Bandung, Rodi Hartono dan Dosen Pembimbing Divisi Robotika, Yusrila Yeka Kerlooza berhasil meraih medali emas untuk kedua kalinya pada Robogames 2010. Robot DU-114 ciptaan mereka berhasil mengalahkan pesaingnya dari beberapa negara maju seperti Amerika Serikat, Mesir, dan Inggris pada kategori yang paling bergengsi, yaitu Open Autonomous Fire Fighting atau robot yang dapat memadamkan api.

Robogames sendiri adalah kompetisi desain Robot tingkat internasional yang diikuti oleh hampir 20 negara yaitu AS, Meksiko, Inggris, Brazil, Lithuania, India, Spanyol, Kanada, Indonesia, Korsel, Palestina, Taiwan, Mesir, Jepang, Latvia, Kolombia, dan Hong Kong yang bersaing dalam 72 kategori. Partisipasi mereka pada kompetisi yang ditonton oleh sedikitnya 3.000 orang dan diliput media internasional ini dilatar belakangi keberhasilan meraih juara pada kompetisi dalam negeri pada Divisi Senior Beroda Kompetisi Robot Cerdas Indonesia Tingkat Regional II dan Tingkat Nasional sejak tahun 2008. ”Dengan begitu kami mengetahui kemampuan, kelemahan, dan kelebihan kami sekaligus robot buatan negara lain. Itu berguna untuk mengembangkan konsep robot selanjutnya,” ujar, Yusrila Kerlooza.

Robot kebanggaan bangsa ini berukuran 28 cm x 23 cm x 21 cm dan menyerupai bentuk tank yang memudahkan pergerakan robot pada permukaan jalan apapun. Materi untuk tubuh dan roda diambil dari mainan anak-anak, sedangkan materi lainnya dibuat sendiri untuk mendukung kinerjanya. Tak heran DU-114 juga ditetapkan sebagai robot berpenampilan terbaik pada ajang ini. Selain itu masih ada faktor pendukung lain yang membuktikan kecanggihan robot ini. DU-114 dilengkapi tiga buah sensor berbeda; yaitu sensor jarak, sensor lantai dan tentunya sensor pendeteksi api di bagian depannya. Sistem kerja DU-114 sama dengan robot lainnya di ajang tersebut.

Seperti yang diungkapkan Yusrila, robot akan mencari sumber api dengan batuan sensor ultrasonik, lalu robot berusaha menemukan ruangan tempat api berkobar menggunakan sensor lantai dan segera memadamkannya dengan bantuan sensor api. ”Secara garis besar tidak banyak berubah. Namun, kami mencoba mengembangkan sistem operasi robot menjadi lebih peka dan mampu bergerak lebih cepat dalam memadamkan api. Sebelumnya 18 detik, sekarang 13 detik saja untuk mencari titik api,” penjelasan Rodi tentang pembandingan dua tipe DU-114 buatannya tahun lalu dan sekarang. Selanjutnya, Yusrila bersama Divisi Robotika Unikom ingin teknologi yang dapat membantu manusia ini dapat dikembangkan ke tingkat yang lebih tinggi dalam melakukan operasi penyelamatan.

Sumber: dari berbagai sumber/BanggaIndonesia.

Tidak ada komentar: