Kepiting yang biasa kita konsumsi biasanya beratnya antara 1-2 kilogram saja. Namun yang ini benar-benar monster kepiting dari Tasmania dengan berat hampir 7 kilogram tepatnya 6,8 kilogram atau 15 pound.
Kepiting raksasa ini diberi nama Claude berhasil diselamatkan dari kematian ketika si nelayan menjualnya ke British Aquarium seharga £ 3.000 (sekitar 44.7 juta rupiah). Claude berukuran 100 kali lebih besar dari kepiting pantai Inggris yang berukuran standar. Faktanya Claude masih remaja dan akan tumbuh dua kali lipat berat badannya sekarang.
Claude tertangkap di lepas pantai Tasmania bulan lalu, tapi dijual kepada kelompok Sea Life bersama dengan dua kepiting raksasa Tasmania lainnya. Claude akan dipajang di pusat Sea Life di Weymouth, Dorset, dan teman-dua akan dipindahkan ke pusat-pusat lain di Birmingham dan Berlin
Di alam liar, kepiting makan setiap benda mati atau sekarat yang ditemukan di dasar laut tetapi Claude kini makan sepotong dadu tenggiri dan cumi-cumi. Rob Hicks, kepala ahli biologi kelautan untuk Sea Life, mengatakan: “Mereka adalah makhluk yang mengesankan . Dan kita berpikir bahwa ini sepadan dengan biaya dan usaha mereka menerbangkan Claude ke Inggris sehingga dapat berkembang dalam tampilan akuarium.
Kamis, 24 Mei 2012
Kamis, 17 Mei 2012
Bayi ini lahir bersama al-quran dari rahim ibunya
Ulama terkenal dari Nigeria pada Senin (14/5) bergumul di Mushin, Provinsi Lagos, barat daya Nigeria, untuk menyaksikan upacara penamaan seorang bayi.
Bayi tersebut bukan bayi biasanya sehingga harus masuk pemberitaan di media, namun bayi yang terlahir pada 7 Mei 2012 tersebut terlahir dengan membawa sebuah Quran kecil di tangannya dari rahim ibunya. Allahu akbar!
Setelah menyampaikan sebuah kultum, seorang ulama Nigeria, Ustadz Abdul Rahman Olanrewaju Ahmed, memberikan nama kepada bayi tersebut dengan nama Abdul Wahab Iyanda Aderemi Irawo.
Dalam pemberian nama tersebut, Ustadz Abdul Rahman juga menasihati sang ibu dari jabang bayi tersebut bahwa bayinya bukanlah seorang nabi meskipun ia terlahir dari rahimnya sambil memegang Quran.
Beliau juga menambahkan bahwa hal tersebut merupakan kehendak Allah, untuk mengirim bayi tersebut ke dunia dengan cara yang menakjubkan, yakni terlahir dengan membawa Quran dari rahimnya.
Ulama lain yang ikut dalam acara tersebut antara lain Sheikh Abdulraman Sulaiman Adangba, Ketua dari Komunitas Nasrulifathi Ustadz Alhaji Abdullahi Akinbode, dan Dr Ramoni Tijani dari Komunitas Islam Alifathiquareeb.
Sebelumnya pada Ahad (13/5), ibu dari sang jabang bayi ini menyatakan diri memeluk Islam setelah melihat bayinya terlahir dengan membawa Quran dari rahimnya.
Kini, sang ibu 32 tahun yang dulu bernama Kikelomo Ilori ini kemudian berganti menjadi Sherifat.
Hal serupa juga dilakukan oleh nenek sang jabang bayi yang dulu memeluk agama Kristen sekarang menjadi seorang Muslim dan mengganti namanya dengan nama Islami.
Di luar rumah sang jabang bayi, bejibun pedangang tumpah ruah menjual berbagai suvenir tentang bayi tersebut, mulai dari kaos, tasbih, dan foto-foto sang jabang bayi yang terlahir membawa Quran tersebut.
Kelahiran sang jabang bayi tersebut hingga saat ini masih mengundang kontroversi, dimana para sekularis menganggap sesuatu yang mustahil bagi seorang bayi terlahir dengan memegang (membawa) Quran dari rahim sang ibu.
Namun di lain pihak, banyak yang berpendapat bahwa apa pun bisa terjadi jika Allah berkehendak. Wallahu’alam bish shawwab....
Selasa, 01 Mei 2012
Orang ini Mampu Menjinakkan Buaya Raksasa
Foto-foto ini sungguh menakjubkan. Seorang pria bermain-main dalam air dengan buaya raksasa. Dulu buaya itu pernah hampir tewas dan dia sembuhkan. Nama lelaki hebat ini adalah Chito, dan buaya besar itu dinamainya Pocho..!
Dua puluh tahun lalu Chito menemukan buaya ini di sungai dengan kondisi sekarat, terluka bekas tembakan senjata api. Dia menaikkan buaya besar itu ke perahunya dan dibawa ke rumah, lalu dia obati lukanya.
“Setiap malam aku tidur di sebelah Pocho ketika dia terluka. Aku memperlakukannya dengan penuh kasih sayang,” kata Chito.
Butuh delapan tahun sebelum Chito benar-benar bisa menaklukkan buaya raksasa Pocho. Sekarang dia sudah bisa dengan bebas berenang bersama Pocho di kolam. Saat memberikan makanan pun Chito langsung masuk ke dalam air. Atraksi persahabatan manusia dengan buaya ini menjadi tontonan turis.!
Dua puluh tahun lalu Chito menemukan buaya ini di sungai dengan kondisi sekarat, terluka bekas tembakan senjata api. Dia menaikkan buaya besar itu ke perahunya dan dibawa ke rumah, lalu dia obati lukanya.
“Setiap malam aku tidur di sebelah Pocho ketika dia terluka. Aku memperlakukannya dengan penuh kasih sayang,” kata Chito.
Butuh delapan tahun sebelum Chito benar-benar bisa menaklukkan buaya raksasa Pocho. Sekarang dia sudah bisa dengan bebas berenang bersama Pocho di kolam. Saat memberikan makanan pun Chito langsung masuk ke dalam air. Atraksi persahabatan manusia dengan buaya ini menjadi tontonan turis.!
Langganan:
Postingan (Atom)