Texas-Bayangkanlah sebuah kolam dengan air hijau jernih. Kanopi batu maha besar membentuk atap di atas kolam. Sebuah air terjun meluncur dari atas kanopi itu. Hamilton Pool di Texas, AS, sungguh sebuah kolam renang ciptaan Tuhan.
Dilansir dari www.co.travis.tx.us, Rabu (29/2/2012), kolam alami ini ditemukan pertama kali pada tahun 1800-an. Dulunya, area ini dimiliki oleh keluarga petani. Namun karena mereka sadar akan potensi alam yang ada di sana, maka area ini akhirnya dibuka untuk umum.
Kolam alam yang bisa juga disebut sebagai danau ini dikenal dengan nama Hamilton Pool. Letaknya berada di Travis, Austin, Texas, AS tepatnya 30 mil dari Austin. Bukan sekedar kolam alam biasa, Hamilton pool merupakan hulu dari Sungai Pederlanes. Bebatuan di atas kolam membuatnya seperti memiliki kanopi natural. Dari atas kanopi, mengalirlah air terjun jernih yang segar.
Kolam yang dikelola oleh Hamilton Pool Nature Preserve ini memiliki jam buka dari pukul 9.00-18.00 setiap harinya. Anda tidak bisa masuk ke sini setelah pukul 17.30 waktu setempat. Jika ingin lebih lama, Anda pun bisa berkemah di sini. Demi menjaga keamanan dan kenyamanan, pengunjung yang ingin berkemah di sini dikenakan biaya.
Di sini, pengunjung bisa berenang dan menikmati keindahan canyon di sekeliling kolam. Tapi, ada peraturan sendiri mengenai berenang. Pengunjung tidak diperbolehkan berenang pada saat air sedang meluap, selebihnya boleh berenang sepuasnya. Karena banyak bebatuan yang indah, pengunjung pun tertarik ingin mendatangi area bebatuan tersebut. Namun pengunjung dianjurkan untuk memakai sendal gunung karena batuannya yang licin.
Peraturan lain yang harus dipenuhi di sini adalah dilarang membawa binatang peliharaan. Meski pengunjung sudah terlanjur membawa binatang peliharan, tetap tidak boleh diajak masuk, tanpa kecuali. Tidak ada pengamanan dan tim penyelamat di area kolam, jadi keselamatan merupakan tanggung jawab pengunjung sendiri.
Selain berenang, pengunjung juga bisa piknik di sekitar kolam sambil menikmati pemandangan yang sangat indah. Di sini disediakan meja-meja piknik, jadi Anda tak perlu repot membawa alas piknik. Demi menjaga kelestarian, sebaiknya Anda tidak meninggalkan atau membuang sampah bekas piknik sembarangan. Jika ingin yang sedikit menantang, Anda pun bisa hiking pada trek yang ada di sekeliling Hamilton Pool.
Kamis, 01 Maret 2012
Penemuan Baru, Alat Rumah Tangga Yang Digerakkan Tanpa Listrik
Christoph Thetard adalah perancang alat yang sangat jenius ini. Alat rumah tangga pengolah makan yang diciptakan tidak menggunakan energy listrik sedikitpun sehingga sangat ramah lingkungan dan selaras dengan semangat go green.
Mesin ini sungguh menakjubkan saat dilihat. Sekarang ini penduduk bumi mulai menyingsingkan lengan baju untuk bersama-sama memerangi perubahan iklim global yang semakin mengkhawatirkan. Maka banyak manusia menciptakan ide-ide kreatif untuk menjaga agar iklim dan bumi yang kita tempati tetap nyaman. Begitu juga Christopher Thetford.
Christoph Thetard adalah seorang mahasiswa di Bauhaus University, Jerman. Menurutnya ketergantungan terhadap listrik bukanlah hal mutlak. Untuk mendapatkan gelar Diploma in Product Design, ia telah mengembangkan sebuah mesin mekanik sederhana yang mampu mengoperasikan semua peralatan dapur, mulai dari penggiling kopi, blender dan peralatan lainnya tanpa memerlukan kehadiran listrik.
R2B2, nama yang diberikan kepada mesin buatannya tersebut mengandalkan sebuah flywheel atau roda gila berukuran relatif besar untuk menyimpan energi sementara. Sebuah pedal digunakan untuk mengayuh roda gila untuk menghasilkan kecepatan 400 rpm atau setara dengan daya listrik 350 Watt. Jika kecepatan roda gila mulai menurun, maka pedal dapat dikayuh kembali tanpa memerlukan energi yang besar.
Christoph Thetard juga mendesain mesin tersebut dengan beberapa kecepatan yang bisa diatur melalui sebuah knop layaknya pengatur roda gigi pada sepeda balap atau touring. Nantinya pengguna bisa mengatur kecepatannya menjadi tinggi, rendah atau bahkan netral.
R2B2 tersebut oleh Christoph Thetard didesain bersifat sustainable alias berkelanjutan. Artinya mesin tersebut bisa digunakan hanya dengan sedikit perawatan dan berumur pakai yang lebih panjang, mengingat material yang digunakan untuk membentuk mesin tersebut terbuat dari kayu yang diminyaki, stainless steel, keramik dan silikon untuk belt, bahkan rantainya pun tidak perlu diminyaki.
Thetard menambahkan bahwa meski dari sisi desain dan prototip yang dibuat bisa bekerja dengan baik, namun masih diperlukan banyak optimalisasi untuk mendapatkan efisiensi kinerja yang lebih baik. R2B2 rencananya akan dipamerkan di event Ambiente Talents Februari dan di Milan pada April tahun depan.
Mesin ini sungguh menakjubkan saat dilihat. Sekarang ini penduduk bumi mulai menyingsingkan lengan baju untuk bersama-sama memerangi perubahan iklim global yang semakin mengkhawatirkan. Maka banyak manusia menciptakan ide-ide kreatif untuk menjaga agar iklim dan bumi yang kita tempati tetap nyaman. Begitu juga Christopher Thetford.
Christoph Thetard adalah seorang mahasiswa di Bauhaus University, Jerman. Menurutnya ketergantungan terhadap listrik bukanlah hal mutlak. Untuk mendapatkan gelar Diploma in Product Design, ia telah mengembangkan sebuah mesin mekanik sederhana yang mampu mengoperasikan semua peralatan dapur, mulai dari penggiling kopi, blender dan peralatan lainnya tanpa memerlukan kehadiran listrik.
R2B2, nama yang diberikan kepada mesin buatannya tersebut mengandalkan sebuah flywheel atau roda gila berukuran relatif besar untuk menyimpan energi sementara. Sebuah pedal digunakan untuk mengayuh roda gila untuk menghasilkan kecepatan 400 rpm atau setara dengan daya listrik 350 Watt. Jika kecepatan roda gila mulai menurun, maka pedal dapat dikayuh kembali tanpa memerlukan energi yang besar.
Christoph Thetard juga mendesain mesin tersebut dengan beberapa kecepatan yang bisa diatur melalui sebuah knop layaknya pengatur roda gigi pada sepeda balap atau touring. Nantinya pengguna bisa mengatur kecepatannya menjadi tinggi, rendah atau bahkan netral.
R2B2 tersebut oleh Christoph Thetard didesain bersifat sustainable alias berkelanjutan. Artinya mesin tersebut bisa digunakan hanya dengan sedikit perawatan dan berumur pakai yang lebih panjang, mengingat material yang digunakan untuk membentuk mesin tersebut terbuat dari kayu yang diminyaki, stainless steel, keramik dan silikon untuk belt, bahkan rantainya pun tidak perlu diminyaki.
Thetard menambahkan bahwa meski dari sisi desain dan prototip yang dibuat bisa bekerja dengan baik, namun masih diperlukan banyak optimalisasi untuk mendapatkan efisiensi kinerja yang lebih baik. R2B2 rencananya akan dipamerkan di event Ambiente Talents Februari dan di Milan pada April tahun depan.
Langganan:
Postingan (Atom)