Senin, 24 Desember 2012

Mandi Ludah


Ritual kuno berumur ratusan tahun di India mengajarkan masyarakat Hindu kasta rendah untuk berguling di sisa makanan yang dibuang oleh kasta lebih tinggi. Hal itu dipercayai mereka dilakukan untuk menghilangkan penyakit. Yang unik, meski ritual ini telah ditentang oleh banyak pihak, masyarakat pelaku ritual ini tetap tak mau berhenti melakukan ritualnya.

Ritual ini sendiri disebut Made Snana atau Mandi Ludah, yakni ritual yang umum dilakukan di propinsi Karnataka ketika perayaan rutin yang dilakukan di kuil berumur 4000 tahun Kukke Subramanya. Ritual ini juga dilakukan di kuil Sri Krishna di kota Udupi.

Sebagai bagian dari ritual kuno, para Dalit, sebutan untuk anggota kasta paling rendah, berguling melintasi sisa makanan yang dimakan para brahmana, sebutan untuk orang dengan kasta lebih tinggi. Dengan bergulingnya mereka di sisa makanan tersebut, diyakini, semua kesusahan dan penyakit akan hilang dan disembuhkan.Festival rutin ini diikuti hingga 25.000 orang yang berguling di ‘sisa makanan’ para Brahmana.
Sementara, di sisi lain, ada sebagian Dalit yang tergabung dalam Organisasi Kesejahteraan Dalit, yang menganggap ritual ini tidak manusiawi dan tak dapat diterima. Jika memang dapat menyembuhkan penyakit secara efektif, harusnya pemerintah pusat menutup rumah sakit dan lembaga kesehatan formal lainnya.
Sedangkan pihak yang memprotes lainnya menganggap tradisi ini tak berbeda jauh kejahatannya dengan tradisi sati dimana para janda dibakar saat pemakaman suaminya. Bahkan menteri social dan kesejahteaan, A. Narayanaswamy, yang juga seorang Dalit, mengatakan bahwa tak ada toleransi bagi ritual ini. Ia tak peduli kasta mana yang berguling atau kasta mana yang membuang makanan, ritual ini tetap menjadi sebuah hal yang sangat tidak ilmiah dan menjijikan.

Penjelasan akan ritual aneh ini pun dijelaskan oleh salah satu pengikutnya, seorang astrolog, Kabyadi Jayarama Acharva. Menurutnya, Snana tak ada hubungannya dengan pembagian kasta. “para Brahmana yang makan dianggap sebagai representasi dewa Subramanya, dan sisa mereka dianggap berkah dewa. Saya sendiri berguling snana saat umur 16 tahun dan penyakit kulit saya sembuh.

Beberapa pihak meyakini bahwa ada efek psikologis yang timbul saat melakukan ritual ini sehingga menyebabkan keyakinan pada diri mereka dan membantu menyembuhkan penyakit atau bahkan menyelesaikan problema yang mereka dapatkan.

Sementara debat mengenai ritual ini terus berjalan, ternyata satu-satunya cara untuk mengehentikan ritual ini adalah dengan merubah keyakinan para pengikutnya yang tentunya membutuhkan waktu lama untuk meyakininya.

Tarantula

Menyebut laba-laba tarantula, pasti yang terbayang serangga ganas dan mematikan. Rupanya anggapan tersebut tak berlaku bagi bocah-bocah kecil di Kamboja.

Seorang fotografer asal Inggris, George Nickels, mengikuti sebuah ekspedisi ke pedalaman Kamboja. Dalam petualangannya, ia mendapati kegiatan unik bocah-bocah berumur sekitar lima tahun yang menangkap tarantula di hutan

Anak-anak tersebut tidak terlihat takut sama sekali. Mereka menangkap tarantula itu dari sarang mereka di dalam tanah.

"Anak-anak kecil itu menangkap tarantula dengan cara primitif, yaitu menggunakan sepotong kayu," kata Nickels seperti dilansir Daily Mail.

Tarantula-tarantula itu kemudian dibersihkan lalu digoreng dengan mentega atau minyak. Meski terlihat berbahaya, tapi tarantula itu tidak mematikan. Sengatannya hanya terasa seperti sengatan lebah. Tarantula di Kamboja ini dari jenis tarantula zebra Thailand, atau Haplopelma albostriatum.

Nampaknya kegiatan ini merupakan bagian dari upaya bertahan hidup. Anak-anak tersebut berasal dari keluarga di pedalaman yang rata-rata hidup miskin. Sehingga tak hanya tarantula yang ditangkap. "Mereka juga diajarkan menangkap hewan lain, seperti ular, kalajengking, tikus, kodok, dan kadal,


 sumber

Mandy Carr


Dr Dolittle ternyata ada di dalam dunia nyata. Namun, ia seorang wanita dan bukan dokter hewan. Mandy Carr (39 tahun), yang merupakan penata rambut mengatakan bisa mendengar omongan hewan peliharaan orang dengan membayar 100 Poundsterling per waktu dari pemiliknya yang cemas.

Carr mengklaim, kemampuan tak biasanya itu bisa membantunya mengetahui apa yang hewan katakan dan rasakan dengan hanya melihatnya.

Seperti dikutip dari Dailymail, wanita dari Sheffield itu bisa meneruskan pesan hewan peliharaan yang mati dan bisa mendiagnosa anjing di Australia yang mempunyai masalah ginjal.

Carr mengaku menemukan bakatnya itu saat berumur 20 tahun. Ketika sedang memotong rambut seseorang, Carr mendengar suara yang tidak biasa yang mengemis untuk diobati.

“Ketika saya menyadari itu anjing klien saya, itu membuatku takut setengah mati. Saya tidak tahu apakah saya normal atau gila,” ungkap Carr.

“Saya hanya harus melihat foto si hewan peliharaan dan saya bisa merasakan penyakit mereka dan mendengarkan apa pun yang mereka beritahukan ke saya- yang sering kali bercerita tentang pemiliknya”.

“Saya akan mengemudi dan mendengar kucing salah satu klien saya dan saya berpikir sendiri” Oh astaga tidak sekarang “, tapi sayangnya saya tidak bisa memutuskan kapan mereka membutuhkan saya.”

Carr dilahirkan tuli dan memakai dua alat bantu dengar, tetapi ia mengatakan selalu memiliki hubungan khusus dengan hewan dan berkeyakinan menjadi tuli telah meningkatkan kekuatan batinnya.

Selain bisa berbicara dengan binatang, Carr mengaku juga bisa meneruskan pesan dari hewan peliharaan mati dari kuburnya, menggambarkan dirinya sebagai ‘channeller antara dua dunia’. Kekuatan langka Carr baru-baru ini digunakan pemilik golden retriever yang sakit di Australia. Carr berhasil mendiagnosa ada keluhan ginjal dan membantu anjing yang bernama Nala.

Ketika Nala mati, Carr bisa terhubung dengan ‘kekuatannya’ dan membiarkan pemiliknya tahu kalau Nala baik-baik saja. Ia juga mempunyai pengalaman yang menyentuh ketika pudel Zak yang saudaranya dibunuh Bulldog.

Pemilik Zak, Jay Westwood-Bowman, bingung dengan perilaku pudelnya itu hingga mengunjungi cenayang binatang.

“Saya benar-benar skeptis tapi bersedia mencobanya karena Zak tidak ingin melakukan apa-apa untuk kita atau siapa pun,” kata Westwood-Bowman.

“Dalam waktu 10 menit ia kembali normal dan kami tidak mempercayainya. Saya tidak tahu bagaimana ia melakukannya, tapi apa pun itu, ini bekerja. Kami bergembira,” tambahnya.

Meski bisa bercakap-cakap dengan binatang, Carr tidak memiliki hewan peliharaan karena keluarga suaminya Paul sangat alergi.

Sumber : Daily Mail